Informasi Obat Kardiovaskular, Obat Hipertensi, Obat Kolesterol

Obat Kolesterol Simvastatin


SIMVASTATIN

Obat Kardiovaskular

INDIKASI

Hiperkolesterolemia primer (hyperlipidemia tipe IIa) pada pasien yang tidak cukup memberikan respons terhadap diet dan tindakan-tindakan lain yang sesuai; untuk mengurangi insidens kejadian koroner klinis dan memperlambat progresifitas aterosklerosis koroner pada pasien dengan penyakit jantung koroner dan kadar kolesterol 5,5 mmol/L atau lebih.


DOSIS

Hiperkolesterolemia,
10 mg sehari malam hari, disesuaikan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu; kisaran lazim 10-40mg sekali sehari malam hari.
Penyakit jantung koroner, 
Awalnya 20mg sekali sehari malam hari.


PERINGATAN

Statin harus digunakan dengan hati hati pad pasien dengan riwayat penyakit hati atau peminum alkoho (hindr penggunaan pada penyakit hati yang aktif). Hipotiroidisme harus diatasi secara memadai sebelum memulai pengobatan dengan statin. Fungsi hati harus diukur sebelum dan seang 1-3 bulan sejak dimulainya pengobatan dan setelah pengobatan dengan selang 6 bulan sampai 1 tahun kecuali jika diindikasikan segera kaena adanya gejala hepatotoksisitas. Obat harus dihentikan bila kadar transaminase serum meningkat hingga, dan bertahan pada 3 kali batas atas nilai normal. Statinharus digunakan hati hati pada pasien dengan factor risiko miopti atau rabdomiolisis. Pasien harus dinasehati untuk melaporkan nyeri otot uang tidak dapat diketahui penyebabnya. Statin harus dihindari pada porfiria tapi rosuvastatin dianggap aman.. Gagal ginjal.


KONTRAINDIKASI

Pasien dengan penyakit hati yang aktif dan pada kehamilan (karena itu perlu kontrasepsi yang memadai selama pengobatan dan selama 1 bulan setelahnya ) dan menyusui.; hipersensitivitas.; juga porfiria.


EFEK SAMPING

Myositis yang bersifat sementara merupakan efek samping yang jarang tapi bermakna. Statin juga menyababkan sakitkepala, perubahan fungsi ginjal dan efek saluran cerna (nyeri lambung, mual, muntah). Statin juga menyebabkan sakit kepala, perubahan uji fungsi hati (hepatitis – namun jarang terjadi), parestesia dan efek pada saluran cerna meliputi nyeri absomen, flatulens, kosntipasi, diare,mual dan muntah. Ruam kulit dan reaksi hipersensitivitas (meliputi angioedema dan nafilaksis) telah dilaporkan namun jarang terjadi.
EFEKPADA OTOT. Bila diduga terjadi miopati dan terjadi peningkatan kadar keratin kinase yang sangat tajam (lebih dari 5 kali batas atas nilai normal), atau terjadi gejala gangguan otot yang parah, maka statin harus dihentikan.
Pada pasien dengan risiko tinggi mengalami efek terhadap otot, statin tidak boleh mulai diberikan jika kadar keratin kinase meningkat.
Insidens miopati meningkat bila statin diberikan pada dosis tinggi atau diberikan bersama fibrat, atau asam nikotinat pada dosis hipolipidemiknya atau imunosupresan seperti siklosporin.
Diperlukan monitoring yang intensif terhadap fungsi hati dan jika ada gejala, pemantauan kadar keratin kinase juga diperlukan pada pasien yang menerima obat ini.
Telah dilaporkan pula rabdomiolisis dengan gangguan fungsi ginjal akut akibat mioglobinuria.;
Juga Ruam kulit, alopesia, anemia, pusing, depresi, parestesia, neuropati perifer, hepatitis, sakit kuning, pankratitis; sindrom hipersensitivitas (termasuk angioedema) jarang dilaporkan.


Baca Juga tentang Obat Kolesterol Lainnya Rosuvastatin

Obat Kolesterol Simvastatin Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown