HEPARIN
INDIKASI
Pengobatan thrombosis vena daam dan embolisme paru, angina
tidak stabil, profilaksis pada bedah umum, infark miokard.
DOSIS
Pengobatan thrombosis vena-dalam dan embolisme paru,
secara injeksi intravena, dosis muatan 5000 unit (10.000 unit pada emboisme
paru yang berat) diikuti dengan infus berkesinambungan 15-25 unit/kgbb/jam atau
secara injeksi subkutan 15.000 unit setiap 12 jam (pemantauan laboratorium
penting sekali sebaiknya setiap hari).
REMAJA MUDA ATAU ANAK ANAK. Dosis muatan lebih rendah,
kemudian 15-25 unit/kgbb/jam secara infus intravena, atau 250 unit
/kgbb/jam.secara injeksi subkutan. Angina tak stabil, oklusi arteri perifer
akut, sebagai regimen intravenauntuk thrombosis vena-dalam dan embolisme paru.
Profilaksis pada bedah umum, lewat injeksi subkutan
500 unit 2 jam sebelum pembedahan, kemusian seteiap 8-12jam selama 7 hari atau
sampai pasien pulan dari rumah sakit (pemantauan tidak diperlukan); selama
kehamilan (dengan pemantauan), 5000 – 10000 unit setiap 12 jam (penting : tidak
termasuk pencegahan thrombosis katup jantung prostetik pada kehamian yang
memerlukan penatalaksanaan khusus).
INFARK MIOKARD
Untuk pencegahan reoklusi setelah thrombosis, heparin
digunakan dengan regimen yang bervariasi sesuai dengan protocol yang telah
diseturui di masng masing institusi.
Untuk pencegahan thrombosis mura, heparin dianggap efektif
bila diberikan lewat injeksi sebkutan 12.500 unit setiap 12 jam selama paling
tidak 10 hari.
PERINGATAN
Usia lanjut, hipersensitif terhadap heparin bobot molekul
rendah; gangguan hati dan ginja; kehamilan.
TROMBOSITOPENIA. Trombositopenia yang secara klinis penting
adalah yang diperantarai system imun, biasanya tidak terjadi sampai setelah
6-10hari. Ini mungkin desertai dengan thrombosis. Disarankan menghitung angka
trombosit bagi pasein yang mendapat heparin (termasuk heparin dengan bobot
melekul rendah) lebih dari 5 hari (dan heparin harus segera dihentikan pada
pasien yang mengalami trombositopenia) atau pengurangan angka platelet.
Pasien yang memerlukan antikoagulasi lebih lanjut sebaiknya
diberikan diberi suatu heparinoid seperti danaparoid; alternatifnya heparin
bobot melekul rendah (tetapi dapat terjadi reaksi silang), warfarin atau
epoprostenol.
HIPERKALEMIA : inhibisi dari sekresi aldosterone oleh
heparin (termasuk heparin bobot melekul rendah) dapat menyebabkan hiperkalemi,
umumnya pada pasien dengan diabetes mellitus, gagal ginjal kronik, asidosis,
kenaikan kalium pasma, mendapatkan obat hemat kalium. Kalium plasma harus
diukur pada pasien yang beresiko sebelum memulai terapi heparin dan dimonitor
secara teratur sesudahna jika pengobatan dengan heparin lebih dari 7 hari.
KONTRAINDIKASI
Hemofilia dan gangguan hemorhagik ain, trombositopenia,
tukak lambung, perpendarahan serebral yang baru rejadi. Hipertensi berat,
penyakit hati berat (termasuk farises esophagus), gagal ginjal sehabis cedera
berat atau pembedahan (termasuk pada mata atau susunan saraf),
hipersensitivitas terhadap heparin.
EFEK SAMPING
Perdarahan; nekrosis kulit, trombosiotpenia, hiperkalsemia,
raksi hipersensitivitas (urtikaria, angioedema, dan anafilaksis), osteoforisis seteah penggunaan
jangka panjang (danjarang terjadi alopesia).
Baca juga mengenai Obat Antikoagulan lain Nadroparin