INDIKASI
Sebagai pengobatan pada pasien dengan sindrom koroner akut
termasuk pada pasien yang atau sedang mejalani intervensi koroner perkutan
(PCI, Percutaneous Coronary
Intervention); termasuk sedang menjalani intrkoroner stenting.
DOSIS
Sindrom Koroner Akut
Pasien dengean serum kratinin <2,0mg/dl, dosis yang
dianjurkan intravena bolus 180mcg/kgbb segera. Setelah diagnosis dilanjutkan
infuse terus menerus 2,0 mcg/kgbb/menit sampai 72 jam. Pasien dengan berat
diatas 121kg maksimum 15mg/jam.
Pasien dengan serum kreatinin antara 2,0 dan 4,0 mg/dl,
dosis yang dianjurkan intravena bolus 180 mcg/kgbb/menit. Pasien dengan serum
kreatinin antara terus menerus 1,0 mcg/kgbb/menit. Pasiendengan serum
kreatinin antara 2,0 dan 4,0 mg/dl. Dan
berat diatas 121 kg haarus mendapat maksimum bolus 22,6 mg dilanjutkan dengan
infus kecepatan maksimum 7,5mg/jam.
PCI
Pasien dengan serum kreatinin < 2,0 mg/dl, dosis yang
dianjurkan intravena bolus 180mcg segera setelah PCI dimulai dilanjutkan dengan
infus terus menerus 2,0 mcg/kgbb/menit dan kedua 180mcg/kgbb bolus 10 menit
setelah bolus pertama. Infus diterukan sampai 18-24jam, minimum pembearian 12
jam. Pasien dengan berat diatas 121 kg mendapatkan maksimum 22,6 mg per bolus
diikuti oleh infus kecepatan maksimum 15mg per jam. Pasien dengan serum
kretinin antara 2,0 dan 4,0 mg/dl pada
awal PCI dosis 180mcg/kg bb diberikan
sebelum prosedur awal segera dilanjutkan dengan infus 1,0 mcg/kgbb/ menit
secara terus menerus dan kedua 180mcg/kgbb bllus diberikan 10 menit setelah
pemberian pertama. Pasien dengan serum kratinin antara 2,0 dan 4,0 mg/dl dan
berat diatas 121 kg mendapat maksimum 22,6mg per bolus dilanjutkan dengan infus
kecepatan maksimum 7,5 mg/jam. Pasien yang menjalani pembedahan by pass
arteri koroner, infus eptifibatid harus dihentikan sebelum pembedahan.
PERINGATAN
Risiko perdarahan, penggunaan bersamaan dengan obat yang
dapat meningkatkan risiko perdarahan – hentikan segera jika terjasdi perdarahan
yang tidak terkontrol; periksa waktu dasar prothrombin waktu aktivasi
troboplastin parsial, platelet count, haemoglobin, hematocrit, dan serum
kreatinin; pantau hemoglobin, hematocrit, dan platelet pada jangka waktu 6 jam
setelah memulai pengobatan setelah itu setidaknya sehari sekali; hentikan
penggunaan jika diperlukan pengobatan trombolitik, intraaortic ballon pump,
atau operasi jantung segera; gagal ginjal; kehamilan ; menyusui.
INTERAKSI
Karena eptifibatid menghambat agregasi platelet, penggunaan
harus hati hati dengan obat lain yang mempengaruhi hemostatis, termasuk
antikoagulan oral, larutan dekstran, adenosine, sulfinpirazon, prostasikli,
antiinflamsi nonsteroid atau dipiridamol, tiklopidin dan klopidogrel.
KONTRAINDIKASI
Perdarahan abnormal dalam 30 hari, operasi besar atau trauma
parah dalam 6 minggu, stroke dalam 30 hari terakhir atau riwayat hemoragik stroke,
penyakti inttoakular (aneurism, malformasi arteriena atau neoplasma) hipertensi
berat, diathesis hemoragik, peningkatan waktu protrombin atau INR,
trombositopenia, gangguan funsi hati signifikan, pasien pada perawatan dialysis
ginjal, hipersensitif terhadap komoponenobat ; menyusui; penggunaan bersama
atau rencana penggunaan bersamaan dengan penghambat glikoprotein IIb/IIIa
parenteral.
EFEK SAMPING
Manifestsi perdarahan, sangat jarang anafilaksis dan ruam.
MEREK DAGANG
Integrilin (Schering Plough) Injeksi 0,75mg/mL, 2mg/mL. (K)
Baca juga tentang Obat Antiplatelet Clopidogrel