TELMISARTAN
INDIKASI
Hipertensi essensial.
Kombinasi dengan HCT : untuk pasien hipertensi dimana
tekanan darahnya tidak dapat terkontrol dengan telmisartan atau HCT tunggal.
DOSIS
Lazimnya 40mg sekali sehari (20mg mungkin cukup), tingkatkan
jika perlu setelah sedikitnya 4 minggu, hingga 80mg sekali sehari.
Kombinasi telmisartan 40mg/HCT 12,5 mg digunakan pada pasien
hipertensi dimana tekanan darahnya tidak dapat trkontrol dengan terlmisartan
40mg.
Kombinasi telmisartan 80mg/HCT12,5mg digunakan pada pasien
hipertensi dimana tekanan darahnya tidak dapat terkontrol dengan irbesartan
80mg atau telmisartan 40mg/HCT 12,5 mg.
MEREK DAGANG
Carditel (Fahrenheit Pratapa Nirmala) tablet 40mg (K)
Micardis (Boehringer Ingelheim) Tablet 20mg, 40mg, 80mg (K)
Kombinasi dengan HCT
Micardi Plus (Boehringer Ingelheim) Tablet
40/12,5mg, 80/12,5mg (K)
PERINGATAN
Antagonnis reseptor angiotensin II harus digunakan dengan
hati – hati jpada stenosis arteri ginjal. Dianjurkan dilakukan pemantauan kadar
kalium plasma, terutama pada pasien lansia dan pada pasien gangguan ginjal.
Dosis awal yang lebih rendah mungkin ssesuai untuk pasien ini. Antagonis
reseptor angiotensin II harus diguakan dengan hati hati pada stenosis pembuluh
“mitral” atau aorta dan pada kardiomiopati hipertrofik obstruktif. Pasien
Afro-Karibian, tertama yang mengalami hipertrofik ventrikel kiri tidask akan
mendapat manfaat dengan pemberian antagonis reseptor angiotensin II.; gangguan
fungsi hati-hindrkan jika berat; gangguan fungsi ginjal
INTERAKSI
Pemberian bersamaan kombinasi telmisartan + tiazid dengan
litium dapat meningkatkan kadar serum litium. Klirens ginjal dari litium.
Klirens ginjal dari litium dapat berkurang dengan tiazid sehingga resiko
toksisitas litium dapat meningkat.
Telmisartan dapat meningkatkan efek hipotensi antihipertensi
lain.
KONTRAINDIKASI
Hipersensitif, koleastatis dan gangguan karena obstruksi
empedu; trimester kedua dan ketiga kehamilan dan menyusui.
EFEK SAMPING
Biasanya ringan. Hipotensi simtomatik termasuk pusing dapat
terjadi, terutama pada pasien dengan
kekurangan cairan intravascular (misal yang mendapatkan diuretika dosis
tinggi). Hyperkalemia kadang kadang terjadi; angioedema juga dapat terjadi pada
beberapa antagonis reseptor angiotensin II.; gangguan saluran cerna; gejala
mirip influenza termasuk faringitis dansinusutis; neri sendi, neri otot, nyeri
punggu, kram kaki; eksim; lebih jarang mulut kering, perut kembung,
ansietas, vertigo, gejala mirip tendonitis, pandangan tidak normal,
berkeringant; jarang bradikardia, takikardia, dyspnea, insomnia,
depresi, gangguan darah, penigkatan asam urat, eosinophilia, ruam dan gatal.