DALTEPARIN NATRIUM
INDIKASI
Profilaksis pada pra dan pasca pembedahan.
DOSIS
Profilaksis thrombosis vena-dalam pada pasien
Dewasa
-
Operasi tromboprofilaksis pada pasien degnan
risiko thrombosis sedang : secara injeksi subkutan : 2500 IU diberikan 1-2jam
sebelum pembedahan dan sesudahnya, 2500 IU setiap pagi sampai pasien mampu
bergerak, umumnya 5-7 hari atau lebih.
-
Operasi troboprofilaksis pada pasien dengan
risiko thrombosis tinggi : secara injeksi sub kutan : 2500 IU 1-2jam sebelum
pembedahan, dilanjutkan 8-12 jam kemudian. Pada hari berikutnya 5000 IU setiap
pagi (atau 5000 IU pada malam sebelum pembedahan dan 5000 IU pada malam
berikutnya). Pengobatan dilanjutkan sampai pasien mampu bergerak, umumnya 5-7
hari atau lebih.
-
Perpanjangan troboprofilaksis pada operasi hip
replacement secara injeksi sub kutan : 5000 IU diberikan sebelum operasi
dan 5000 IU pada malam berikutnya.
Pengobatan dilanjutkan sampai 5 minggu pasca bedah.
-
Pencegahan troboemboli vena pada pasien medis :
dosis yang dianurkan adalah 5000 IU sehari sekali. Pengobatan dengan dalteparin
dilakukan sampai hari ke 14 atau lebih.
Pengobatan tromboemboli vena, tromboemboli vena dalam dan embolisme paru
Dewasa
Diberikan secara injeksi sub kutan sebagai dosis tunggal
atau dua kali sehari.
Pemberian dosis tunggal : 200 IU/kgbb, dosis tunggal perhari
tidak lebih dari 18.000 IU. Pengamatan efek antikoagulan tidak diperlukan.
Dosis dua kali sehari : 100 IU/kgbb, dapat diberikan ntuk
pasien dengan peningkatan risiko perndarahan. Monitoring terapi umumnya tidak
diperlukan, tapi dapat dilakukan dengan pengujian fungsi antifaktor Xa. Kadar
plasma maksimum diperoleh 3-4jam setelah pemberian seara sub kutan, dimana
sampel harus diambil. Kadar plasma yang dianjurkan antara 0,5-1,0 IU
(antifaktor Xa)/mL. pemberian secara bersamaan antikoagulan degnan antagonis
vitamin K dapat dimulai segera. Pengobatan degnan dalteparin dapat diteruskan
hingga kadar prothrombin kompleks (factor II, VII, IX dan X) menurunkan sampai
kadar terapetik. Sekurangnya diperlukan 5 hari untuk kombinasi pengobatan sampai
diperoleh nilai normal yang dikehandaki.
Pencegahan penggumpalan darah selama hemodialysis atau hemofiltrasi
Dosis pada pasien dengan gangguan ginjal kronik yang
diketahui mempunyai risiko perdarahan.:
Hemodialysis atau hemofiltrasi jangka panjang, lamanua
hemodialysis atau hemofiltrasi lebih dari 4 jam secara bolus intravena 30-40 IU
(anti factor Xa)/kgbb, diikuti dengan infus 10-15 IU (antifaktor Xa)/kgbb/jam.
Hemodialysis atau hemofiltrasi jangka pendek, lamanya
hemodialysis atau hemofiltrsi kurang dari 4 jam : secara injeksi bolus IV
5000IU (antifaktor Xa). Untuk hemodialysis /
hemofiltrasi jangka panjang atau jangka pendek kadar plasma anti-faktor
Xa harus berada pada rentang 0,5-1 IU (antifaktor Xa/mL.
Dosis pada pasien dengan gagal ginjal akut atau kronik
dengan risiko tinggi pendarahan.:
Secara injkei bolus intravena 5-10IU (anti-faktor Xa)/kgbb/
jam. Kadar plasma anti-faktor Xa harus berada pada rentang 0,2-0,4 IU
(anti-faktor Xa)/mL.
Efek anti trombik dalterapin haurs diamati dengan
mengalnalisis aktivitas anti factor Xa dengan pengujian antifaktor Xa dengan
pengujian menggunakan subtract kromogenik yang sesuai, karena dalteparin hanya
mempunyai efek perpanjangan pada pengujian waktu penggumpalan darah seperti
APTT atau waktu thrombin.
Dalteparin tidak dianjurkan untuk anak anak . dalteparin
aman digunakan pada pasien lansia tanpa perlu adanya penyesuaian dosis.
PERINGATAN
Pasien dengan risiko komplikasi pendarahan, stroke hemorage,
gagal hati atau gagal ginjal berat, trombo sitopenia rusaknya fungsi platelet,
hipertensi yang tidak terkontrol, hipertensif atau diabetes retinopati, pasien
yang sedang menerima pengobatan antikoagulan/antiplatelet. Platelet harus
dihitung sebelum memulai pengobatan dan dimonitor secara teratur.
TROMBOSITOPENIA : Trombositopenia yang secara klinis penting
adalah yang diperantarai system imun, biasanya tidak terjadi sampai setelah
6-10hari. Ini mungkin desertai dengan thrombosis. Disarankan menghitung angka
trombosit bagi pasein yang mendapat heparin (termasuk heparin dengan bobot
melekul rendah) lebih dari 5 hari (dan heparin harus segera dihentikan pada
pasien yang mengalami trombositopenia) atau pengurangan angka platelet.
Pasien yang memerlukan antikoagulasi lebih lanjut sebaiknya
diberikan diberi suatu heparinoid seperti danaparoid; alternatifnya heparin
bobot melekul rendah (tetapi dapat terjadi reaksi silang), warfarin atau
epoprostenol.
HIPERKALEMIA : inhibisi dari sekresi aldosterone oleh
heparin (termasuk heparin bobot melekul rendah) dapat menyebabkan hiperkalemi,
umumnya pada pasien dengan diabetes mellitus, gagal ginjal kronik, asidosis,
kenaikan kalium pasma, mendapatkan obat hemat kalium. Kalium plasma harus
diukur pada pasien yang beresiko sebelum memulai terapi heparin dan dimonitor
secara teratur sesudahna jika pengobatan dengan heparin lebih dari 7 hari.
Pada pasien yang sedang menjalani anastesi spinal atau
epidural, dapat terjadi hematom intraspinal yang menyebabkan paralisis permanen
atau berkepanjangan. Risiko hematom intraspinal meningkat pada epidural atau
penggunaan cateter spinal.
INTERAKSI
OBAT
Efek antikoagulasi dapat berkurang jika diberi bersama sama
dengan antihistamin, glikosida jantung, Tetrasiklin dan asam askorbat.
KONTRAINDIKASI
Hipersensitif; trombositopenia, yang diperantarai system
imun; tukak gastroduodenum akut, cerebral hemorage; endocarditis subakut; luka
dan pembedahan pada SSP, mata dan telinga. Pembiusan local dan atau regional
pada prosedur pembedahan tertentu, jika obat ini tidak digunakan sebagai
profilaksis.
EFEK SAMPING
Perdarahan, trombositopenia dan hyperkalemia, reaksi
hipersensitif (termasuk urtikaria, angioderma dan anafilaksis), hematom pada
tempat injeksi, osteoporosis setelah penggunaan jangka panjang, reaksi
anafilaktoid dan imunologi berat yang diperantarai trombositopenia (tipe II)
yang disertai thrombosis arteri/vena atau tromboembolisme, hematom epidural dan
spinal, meningkatkan level liver transaminase (ASAT,ALAT), thrombosis katup
pada katup jantung buatan. Jika dosis tidak memadai.
Dosis berlebih : Protamin injeksi intravena selama 10 menit.
1 mg protamine menghambat 100 IU Dalteparin.
MEREK DAGANG
Fragmin (Pfizer Indonesia) injeksi 5000 IU/0,2mL, 2500
IU/0,2mL, 10.000 IU/mL, 2500 IU/mL (K)