Informasi Obat Kardiovaskular, Obat Hipertensi, Obat Kolesterol

Terapi Hipertensi pada Kehamilan


HIPERTENSIPADA KEHAMILAN




Hipertensi pada kehamilan dapat berupa hipertensi esensial kronik atau preeklamsia (Hipertensi akibat kehamilan).

Obat Hipertensi tahap I pada hipertensi kehamilan ringan sampai sedang.
Metildopa efektif dalam mengontrol hipertensi kronik selama kehamilan, tetapi tidak efektif untuk hipertensi akibat kehamilan. Keamanannya bagi fetus telah terbukti dari pengalaman penggunaannya yang luas dan sejak bertahun tahun pada wanita hamil, dan telah dipastikan dengan mengikuti pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dilahirkan. Oleh karena itu metildopa menjadi obat pilihan utama untuk hipertensi kronik pada kehamilan , walaupun obat ini menimbulkan banyak efek samping yang menyebabkan pemberiannya perlu dihentikan pada 15% penderita.
Beta-Bloker efektif untuk mengontrol hipertensi kronik maupun hipertensi akibat kehamilan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa β-Bloker cukup aman bagi fetus. Pada studi perbandingan antara beta- bloker dengan metildopa tidak ada perbedaan antara keduanya dalam kondisi bayi yang dilahirkan. Tetapi bagi sang ibu, β-Bloker lebih disukai karena kurang menimbulkan efek samping dibandingkan metildopa. Berbagai β-Bloker  mempunyai efeksitvitas yang sama dalam mengontrol TD. Dalam memilih β-Bloker mana yang akan diberikan pada seorang ibu hamil digunakan pertimbangan yang sama seperti halnya penderita biasa.

Obat obat tahap II pada Hipertensi Kehamilan sedang sampai Berat.
Hidralazin belum banyak digunakan pada hipertensi kehamilan trimester pertama. Penggunaan pada akhir kehamilan kadang-kadang menimbulkan trombositopenia pada neonatus, yang memerlukan waktu sampai 3 minggu untuk kembali normal. Hidralazin menurunkan TD ibu tanpa mengurangi aliran darah uteroplasental. Berdasarkan fakta diatas, hidralazin hanya boleh diberikan sebagai obat tahap kedua, yakni ketika TD tidak terkontrol dengan metildopa atau β-Bloker.
Prazosin tampaknya aman bagi fetus. Kombinasi prazosin dengan oksprenolol dapat mengontrol TD dan pertumbuhan fetus pada hipertensi berat akibat kehamilan.
Diuretic tampaknya aman jika digunakan untuk mengontrol hipertensi kronik selama kehamilan. Tetapi karena preeklamsia merupakan mekanisme kompensasi terhadap gangguan aliran darah uteroplasental degnan mengurani secara akut volume intravascular. Atas alasan ini diuretic tidak digunakan untuk mengontrol hipertensi selama kehamilan.
Obat obat untuk kedaruratan hipertensi. Untuk penggunaan jangka pendek hidralazin, natrium nitroprusid atau diazoksid dalam dosis yang tepat tampaknya cukup aman.

            Hidralazin IV paling sering  digunakan untuk menurunkan TD dengan cepat pada preeklamsia dan seringkali dianggap sebagai obat pilihan utama. Diazosid dapat diberikan pada penderita yang tidak responsive terhadap hidralazin. Bila ada fasilitas untuk memonitor TD terus menerus degnan akurat, natrium nitroprusid adalah obat pilihan untuk kedaruratan hipertensi dan iklamsia.

Baca bagian selanjutnua tentang Terapi Hipertensi pada Kehamilan bagian 2
Baca juga mengenai Hipertensi penderita diabetes

Terapi Hipertensi pada Kehamilan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown